The nickname Kaká, dari-Nya Portugis asli, diucapkan seperti itu dieja. Aksen itu akan menandakan bahwa stres adalah pada suku kata kedua. Dalam bahasa Italia, bahasa tim saat ini, yang setara fonetik ditulis sebagai Kaka, yang digunakan untuk grafis televisi Italia. Namun, nama kaos pemain dieja KAKA '(dengan apostrof, bukan suatu aksen' A ') untuk kedua Brasil dan Milan.
Sebuah forum diskusi internet menjelaskan julukan sebagai bentuk singkat umum digunakan "Ricardo" dalam bahasa Portugis. Kaká dianggap telah mendapat julukan karena sedikit saudaranya Rodrigo tidak bisa mengucapkan kata "Ricardo" ketika mereka masih muda. Rodrigo memanggil kakaknya "Caca" yang kemudian kemudian berubah menjadi "Kaká".
Kecelakaan
Kaká mengalami kecelakaan ketika ia membuat kesalahan melompat dari papan-diving, yang mengakibatkan patah tulang belakang. Ini bisa berarti akhir karir sepak bola, tapi ia percaya bahwa Yesus membiarkan dia untuk pulih dan menjadi pemain sepak bola sukses dia sekarang. Ketika AC Milan memenangkan gelar Serie A pada tahun 2004, Ricky, karena ia dipanggil oleh rekan satu timnya, sported baju dengan "Saya Milik Yesus" slogan. Ia juga menunjukkan jari-jarinya ke langit sebagai tanda terima kasih setiap kali dia mencetak, karena ternyata alasan yang sama.
Pernikahan
Kaká menikah dengan Caroline Celico pada tanggal 23 Desember 2005 di Reborn evangelis dalam Kristus Gereja di Sao Paulo, Brasil, dalam sebuah pernikahan dihadiri oleh sesama pemain dari tim nasional, serta lainnya pemain internasional terkenal. Para tamu termasuk Ronaldo, Adriano, Cafu, Dida, Julio Baptista dan pelatih nasional Brasil Carlos Alberto Parreira. Caroline dan Kaká pertama kali bertemu tahun 2002, dan mulai berkencan segera setelah. Hubungan selamat pindah Kaká dari Sao Paulo ke Italia pada tahun 2003, sementara Caroline masih di sekolah. Kemungkinan bahwa Caroline akan tinggal di Brazil dalam jangka-pendek, tapi rencana pasangan untuk hidup bersama di Italia segera.
karir
Kaka atau Ricardo Izecson dos Santos Leite, gelandang serang asal Brazil ini telah menunjukkan kapasitasnya sebagai salah satu pemain berbakat yang pernah ada di dunia sepak bola. Berbagai kehidupan menarik dalam kegiatan sepak bola mewarnai perjalanan karirnya.
Awal Karir Sepak Bola
Ricardo Kaka lahir di Brazil pada 22 April 1982. Bakat sepak bola dalam kehidupan di Brazil memang mengalir dengan sangat cepat. Hal itu pulahlah yang terjadi pada Ricardo Kaka. Bakat terpendamnya sudah diasah oleh Kaka dari kecil. Saat berusia 15 tahun, Kaka sudah bermain di klub lokal Brazi. Kemudian, ia menjadi salah satu pemain junior di klub besar Brazil, Sao Paolo.
Bakatnya yang luar biasa membuatnya menjadi pemain profesional dengan tergabung bersama tim senior Sao Paolo pada saat ia berusia 18 tahun. Perjalanan karirnya di Sao Paolo hanya berlangsung selama empat tahun, di rentang waktu 1999 sampai dengan 2003. Selama berkarir di Sao Paolo, ia sudah bermain sebanyak 59 kali dan menciptakan 23 gol.
Di saat usianya yang masih muda yaitu 21 tahun, klub-klub besar sepak bola eropa mengungkapkan ketertarikannya kepada Kaka. Tim yang beruntung mendapatkan Ricardo Kaka saat itu adalah AC Milan. Kaka bergabung ke AC Milan bersama adiknya, Digao yang bermain sebagai pemain belakang.
Karir di AC Milan
Awal musim pertamanya di AC Milan, Kaka membuktikan dirinya pantas bergabung dengan klub besar dan salah satu yang terbaik di dunia tersebut. Kaka pun menjadi pemain inti, meskipun ia masih harus lebih beradaptasi lagi dengan permainan sepak bola Italia yang cenderung keras.
Kaka menjadi elemen penting formasi AC Milan bersama Andrea Pirlo, Andriy Shevchenko, dan Paolo Maldini di bawah arahan pelatih Carlo Ancelotti. Bahkan secara perlahan, ia mampu menggusur gelandang serang senior asal Portugal Rui Costa.
Musim pertamanya bersama AC Milan dilalui dengan total 36 pertandingan dan mampu menciptakan 7 gol. Perjalanan karirnya semakin meroket, saat AC Milan menggapai prestasi-prestasi puncak, seperti menjadi scudetto danrunner up di liga Italia, serta menghadirkan gelar-gelar internasional antarklub seperti liga Champions dan Piala Dunia Antarklub.
Beberapa penghargaan personal yang didapat oleh Ricardo Kaka selama berbaju AC Milan adalah pemain tengah terbaik versi UEFA (badan sepak bola Eropa) pada tahun 2004/2005, pencetak gol terbanyak di liga Champions pada musim 2006/2007, pemain terbaik dunia FIFA pada tahun yang sama.
Pada musim 2006/2007, kekuatan Ricardo Kaka sebagai serang pemain sepak bola terlihat dengan ikut membawa AC Milan menjadi juara liga Champions serta menjadi juara Piala Dunia Antarklub.
Setelah itu, semakin banyak klub-klub besar Eropa seperti Real Madrid dan Chelsea yang ingin merekrutnya. Tapi Kaka berikrar setia bersama AC Milan. Namun setelah 2007, AC Milan mulai mengalami krisis gelar dan permainan. Tak satu pun gelar liga Italia atau liga Internasional dirasakan AC Milan. Meskipun dirayu untuk pindah dari AC Milan, Kaka tak bergeming.
Sampai akhirnya pada 2009, karena krisis keuangan AC Milan terpaksa melepas Kaka ke Real Madrid dengan nilai transfer yang mencapai 65 juta poundsterling. Meskipun pindah ke Real Madrid hati Kaka sebenarnya tetap ada di AC Milan.
Karir di Real Madrid
Di tahun pertamanya bersama Real Madrid, Kaka kurang sukses meraih gelar. Selain itu, faktor cedera yang menganggunya juga membuat penampilannya tidak konsisten. Meskipun begitu Kaka, tetap membela Brazil di Piala Dunia 2010. Penampilan apiknya tetap terjaga selama Piala Dunia, meskipun hanya membawa Brazil hinga perdelapan final.
Musim keduanya di Real Madrid berlangsung kurang mulus.Cedera kambuhan yang terjadi memaksanya absen di awal musim. Kaka baru pulih pada awal 2011 dan siap menggapai keinginan terbaiknya untuk kembali menunjukkan kekuatannya sebagai salah satu gelandang serang terbaik dunia.
Sosok Religius
Kaka adalah sosok yang sangat taat dalam beragama. Bahkan salah satu impiannya setelah berhenti menjadi pemain sepakbola, selain menjadi pelatih adalah berprofesi sebagai seorang pendeta.
Perjalanan pria Brazil ini tentunya masih akan sangat panjang. Tinta emas akan tertuang dalam catatan perjalanan hidupnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar